Pages

Mengenai Saya

Minggu, 26 Februari 2012

sejarah ; tragedi kebangkitan desa LABUHAN


      Awal mulahnya Desa LABUHAN. Waktu itu masih sekitar tahun tiga puluhan.
     Seorang nelayan dari luar daerah. Di kabarkan hilang di perairan utara desa tersebut. Yang waktu itu masih belumlah berbentuk desa.
     Mendengar kabar tersebut, penduduk setempat berinisiatip mencari nelayan yang hilang itu. Nelayan itu di carinya selama seharian penuh dengan mengunakan beberapa peralatan dan cara. Jaring tambat, jaring dogol di tebar di laut dan setiap satu jam sekali di angkat, berharap nelayan tersebut tersangkut jaring para pencari.
     Sore menjelang nelayan itu masih tak kunjung di ketemukan. Pencarian pun di hentikan. Dan malamnya di adakanlah musawara dan tahlilan bersama.
     Sehari setelah hilangnya nelayan itu. Nelayan tersebut pun di ketemukan di daerah barat. Yang oleh penduduk daerah itu di sebut karang kecentong.
      Agar hal ini di harapkan tak terulang lagi. Para sesepu dari daerah timur dan sesepu dari daerah barat sepakat dalam musawara lanjutan. Para sesepu itu pun menyempurnakan dua daerah ini menjadi sebuah DESA.
      Dan di beri nama LABUH AWAN. Untuk daerah timur di beri nama dusun Labuh awan. Nama yang sama seperti nama desanya.
       Nama itu sendiri di ambil dari peristiwah hilangnya nelayan tersebut yang sebelumnya telah berlabu di daerah ini pada siang hari. Nelayan itu menghilang tercebur saat akan berlayar pulang. Peristiwa itu di saksikan oleh beberapa orang penduduk setempat.
      Dan untuk daerah barat di sebut dusun KECENTONG. Dimana nelayan yang hilang itu di ketemukan jasadnya terdampar di karang memanjang keutara yang oleh penduduk setempat di namakan karang kecentong.

     Dan selanjutnya,massa kini
    Labuh awan tela beruba menjadi desa LABUHAN. Dan daerah timur jadi dusun dengan nama yang sama pula, Labuhan. Dan Kecentong sendiri beruba menjadi dusun Kentong.
     Sedangkan dusun SUKOLILO. Entah bagai mana sejaranya. Dusun tersebut suda ada sejak th 60 dan suda masuk bagian wilayah desa LABUHAN

1 komentar:

  1. bagus namun penggunaan bahasa dan EYD perlu disempurnakan lagi

    BalasHapus